Senin, 18 Oktober 2010

DISKURSUS TENTANG SEJARAH ULUMUL QUR’AN

Zulkardi
Fakultas Syari’ah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh


ABSTRACT
Ulumul Qur’an is the whole discussions related to Al-Quran. Everyone who would like to interpret Al-Quran must have certain pre-requisite knowledge i.e. Ulumul Quran. This means Tafsir and Ulumul Quran are very connected and inseparable. To realize the functions of Al-Quran, Ulumul Quran—as a mean to support comprehension—needs to be developed. It is a way of analyze the content of Al-Quran from time to time. We will obtain great benefit in studying Ulumul Quran to know Al-Quran best, so we could interpret Al-Quran better. The urgency in studying Ulumul Quran is to understand the words of Allah, --and the understanding has to be in accordance with explanations from Rasulullah and information from sahaba and tabi’in which are referred to Rasulullah, about the content of Al-Quran—and to know the style and methods used by mufassir in interpreting Al-Quran, which is also completed with information regarding the famous mufassir and their excellences.


Kata Kunci: Ulumul Qur’an, Historis

I. PENDAHULUAN
al-Qur’an telah diterima di Jazirah Arab sejak empat belas abad yang lalu sebagai kitab suci yang paling mulia. Pada permulaannya keberadaan al-Qur’an ditolak, tetapi tidak lama kemudian al-Qur’an dan Rasulullah mendapat tempat di hati bangsa Arab. Kemudian muncullah musuh-musuh dan sekaligus pelindung-pelindung al-Qur’an. Seiring dengan perjalanan sejarah, akhirnya musuh-musuh Rasullullah pun mempertimbang-kan ajakan beliau, bahkan mereka berdakwah di belahan bumi barat dan timur menyebarkan ajaran-ajaran al-Qur’an.. Di samping bangsa Arab terdapat juga bangsa yang lain yang beriman kepada Rasullullah. Sekitar empat ratus juta manusia di belahan dunia sekarang bernaungan di bawah al-Qur’an. Tidak ada yang lebih dicintai kaum muslimin selain mengenal Rasullullah dan al-Qur’an. Oleh karena itu, sejak kaum muslimin mengetahui Islam mereka terus sibuk mengumpulkan semua yang ada hubungannya dengan al-Qur’an dan Rasulnya dan terus menerus mengkaji dan mempelajari apa yang mereka kumpulkan dengan mencurahkan segala kemampuan untuk bisa menjadi petunjuk dalam kehidupan sehari-hari yang kemudian dikenal dengan Ulumul Qur’an.
Ulumul Qur’an dipandang ulama sebagai ilmu bantu mufasir. Ia memiliki cabang-cabang keilmuan yang berbeda jumlahnya menurut pendapat para ulama. Ulumul Qur’an adalah seluruh pembahasan yang berhubungan dengan al-Qur’an. Dalam proses proses pemahaman, penafsiran dan penerjemahan atas sebuah teks, selalu diasumsikan adanya tiga subyek yang terlibat, yaitu dunia pengarang, dunia teks dan pembaca. al-Qur’an diturunkan kepada Muhammad sekitar empat abad yang lalu. Persoalan yang muncul dan menjadi rumit ketika jarak waktu, tempat dan budaya antara pembaca dengan pengarang dan teks demikian jauh. al-Qur’an yang diturunkan di Arab dan berbahasa Arab akan berbeda ditangkap oleh non Arab yang secara kultur dan bahasa berbeda. Akan tetapi al-Qur’an bagaimanapun adalah kitab Allah untuk semua manusia yang mengandung nilai-nilai universal yang kontekstual untuk segala zaman.
Setiap orang yang hendak menafsirkan al-Qur’an membutuhkan ilmu-ilmu Bantu, yaitu Ulumul Qur’an. Dengan demikian tafsir dan Ulumul Qur’an memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk merealisasikan fungsi al-Qur’an, ulumul qur'an merupakan sarana pendukung pemahaman yang harus dikembangkan. Ia adalah pisau analisis yang dibutuhkan untuk membedah kandungan al-Qur’an dari masa ke masa.
Tulisan ini ingin mendiskripsikan secara analitis-historis sekitar sejarah perkembangan Ulumul Qur’an dan cakupan ilmu tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar